Bagi yang belum mengenal game ini, Operation FlashPoint merupakan sebuah game simulasi tentang tentara militer US dengan pandangan First Person Shooter. Gameplay game ini juga tidak berbeda jauh dengan game FPS lainnya. Namun beberapa aturan di dunia nyata yang diterapkan dalam game ini membuat Operation Flashpoint terlihat sebuah game realistis dan sedikit lebih sulit serta menantang. Langsung saja kita bedah game Operation Flashpoint sekuel terbaru dari Codemaster.
Story
Kali ini cerita fiksi game ini berseting pada tahun 2013, kita akan memerankan sersan Kirby, ketua tim dari Fireteam Bravo yang beranggotakan 3 orang yakni, Balleto, Taylor, dan Soto. yang dikirim oleh pemerintah US ke negara Tajikistan untuk menumpas para pemberontak. Cerita game ini disuguhkan dengan animasi yang keren.
Kali ini cerita fiksi game ini berseting pada tahun 2013, kita akan memerankan sersan Kirby, ketua tim dari Fireteam Bravo yang beranggotakan 3 orang yakni, Balleto, Taylor, dan Soto. yang dikirim oleh pemerintah US ke negara Tajikistan untuk menumpas para pemberontak. Cerita game ini disuguhkan dengan animasi yang keren.
Gameplay
Game ini menawarkan solo campaign yang juga bisa mendukung hingga 4 orang pemain dalam mode permainan kooperatif. Untuk solo campaignnya kita dapat memilih salahsatu dari empat kelas tentara yang akan sangat menentukan cara berperang kita di medan peperangan, diantaranya ada Grenadier, Scout, Rifleman, dan Automatic rifleman. Tiap kelas karakter memiliki keahlian masing-masing, maka itu kerjasama satu tim sangat berpengaruh dalam menyelesaikan misi di game ini, misalnya Scout dipersenjatai senjata jarak jauh atau sniper rifle dan Grenadier memiliki persenjataan berat seperti roket launcher yang dapat menghancurkan sebuah tank. kemudian Automatic Rifleman yang memiliki senjata serbu dapat menyerbu musuh hingga mundur dan tak berkutit, kemudian Rifleman merupakan kelas tentara yang paling stabil dan merupakan ujung tombak dalam tim ini dengan dipersenjatai senjata M16A4 Rifle.
Pada sekuel ini, kita mendapatkan pengalaman bermain yang lebih mendalam dengan adanya sistem level up karakter. Dimana kita akan mendapatkan sejumlah poin Core Skill yang dinilai dari performa tim kita dalam menyelesaikan misi, yang meliputi penilaian Ranking yang didapat, jumlah objektif yang berhasil diselesaikan, dan waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan misi tersebut. Poin Core Skill yang telah terkumpul dapat digunakan untuk menaikan level pada karakter kita dan 3 anggota tim untuk dapat membuka akses ke jenis persenjataan yang lebih tangguh dan beberapa aksesoris senjata. Disamping itu, kita juga dapat memberikan poin untuk meningkatkan kemampuan karakter juga, seperti dapat berlari lebih cepat walau membawa banyak persenjataan atau akurasi menembak yang lebih tepat. Dengan adanya fitur ini, membuat kita merasakan peningkatan karakter dan anggota tim kita disepanjang permainan, seperti bermain game FPS online saja. Dan fitur baru ini juga yang menjadikan game simulasi militer ini tidak monoton dan tidak mudah membosankan.
Sebagai ketua tim, kita dapat memberikan perintah kepada anggota tim untuk menerapkan taktik dan strategi dalam menyelesaikan berbagai misi, misalnya menyuruh mereka menembaki terus-terusan musuh yang sedang bersembunyi, sementara kita bergerak dari arah samping untuk mendapatkan jarak tembak yang tepat. Atau kita juga dapat menyuruh mereka menyapu bersih musuh yang sedang bersembunyi di dalam sebuah ruangan. Navigasi pemberian perintah pada sekuel ini dinamakan Quick Command Radial dengan desain yang keren dan mudah digunakan jika dibandingkan dengan sekuel sebelumnya. Selain dari memberikan perintah kepada anggota tim, kita juga dapat meminta bantuan serangan udara dan artileri untuk memudahkan kita menerobos pertahanan musuh. Terdapat banyak jenis serangan udara dan artileri yang terdapat dalam game ini dan masing-masing memiliki keunggulan pada daya rusaknya, seperti Howitzer Barrage yang sangat efektif dalam menghancurkan bangunan dan Tank musuh.
Game simulasi tentara militer ini berbeda dengan game FPS lainnya yang kebanyakan dapat menjadikan kita seperti Rambo dengan menembaki beberapa musuh didepan kita sekaligus dan rentetan tembakan musuh yang mengenai kita hanya mengurangi setengah bar darah. Pada game ini, satu atau dua peluru saja yang mengenai kita dapat membuat GameOver seketika. Terkadang juga peluru akan mengenai rompi anti peluru dan hanya melukai kita. Hal ini dapat disembuhkan dengan mengunakan Medkit. Namun kita mesti mencari tempat berlindung terlebihi dahulu sebelum mengunakan Medkit dalam membalut luka, karena tidak seperti game FPS lainnya yang dapat langsung sembuh. Proses membalut luka akan memakan waktu dan jika melakukannya ditempat terbuka, kita bisa menjadi sasaran empuk peluru musuh. Sewaktu terluka, kita juga dapat merasakan efeknya, seperti gerakan karakter menjadi semakin lambat, tingkat akurasi juga semakin berkurang, dan layar permainan menjadi semakin kabur. Bahkan jika tidak segera diobati akan menyebabkan kematian. Selain itu, tingkat AI musuh memang terlihat baik. Mereka terlihat menerapkan taktik perang bergerilya yang lumayan merepotkan kita. Sayangnya, beberapa kali ditemukan AI musuh dalam keadaan stuk atau bengong di posisi yang tidak terlindungi sehingga memudahkan kita untuk menembak mereka. Hal ini tidaklah menjadi masalah besar untuk game ini.
Seperti sekuel terdahulunya, sebagian waktu kita di game ini bakal dihabiskan untuk menjelajah area permainan yang luas dengan berjalan kaki, mulai dari melintasi desa hingga pegunungan. Sebetulnya game ini juga menampilkan beberapa kendaraan perang, seperti Humvee, APC, Tank, dan Helikopter. Namun sayangnya, hanya kendaraan Humvee yang bisa kita kendarai saja. Satu hal lagi, sistem Checkpoint game yang telalu jauh, membuat kita kerepotan untuk mengulang permainan saat kita sudah berjalan jauh. Hal ini sudah dirasakan sejak sekuel Dragon Rising. Semoga saja di sekuel selanjutnya mendapat perhatian untuk masalah ini.
Graphic
Penyempurnaan engine game EGO ke versi 2.0 menyuguhkan tampilan grafis yang bagus dan lebih realistis dibandingkan dengan sekuel Dragon Rising. Lingkungan permainan beserta objek lainnya tampak menyerupai ukuran dunia nyata. Animasi ledakan dan partikel debu terlihat mengagumkan serta efek yang dirasakan saat ledakan didekat kita membuat layar permainan bergoncang. Seolah-olah merasakan berada ditempat kejadian.
Kemudian audio permainan juga sangat mendukung penuh game ini, suara tembakan yang keluar dari tiap senjata semuanya terdengar berbeda-beda dan suara akting dari karakter permainan juga terekpresikan dengan baik.
Penyempurnaan engine game EGO ke versi 2.0 menyuguhkan tampilan grafis yang bagus dan lebih realistis dibandingkan dengan sekuel Dragon Rising. Lingkungan permainan beserta objek lainnya tampak menyerupai ukuran dunia nyata. Animasi ledakan dan partikel debu terlihat mengagumkan serta efek yang dirasakan saat ledakan didekat kita membuat layar permainan bergoncang. Seolah-olah merasakan berada ditempat kejadian.
Kemudian audio permainan juga sangat mendukung penuh game ini, suara tembakan yang keluar dari tiap senjata semuanya terdengar berbeda-beda dan suara akting dari karakter permainan juga terekpresikan dengan baik.
Overall
Bagi pemain yang telah memainkan Operation FlashPoint Dragon Rising mesti mencoba sekuel ini. Kombinasi simulasi tentara militer yang realistis dan unsur peningkatan karakter disepanjang permainan pada sekuel ini cukup mengesankan. Ditambah lagi grafis dengan engine game EGO versi terbaru membuat game ini sedap dipandang mata.
Operation Flashpoint : Red River
Publisher : Codemasters
Developer : Codemasters
Genre : Simulation Tactical Shooter
Release date : 21 April 2011
Platform : PC, Xbox360, Playstation3
Publisher : Codemasters
Developer : Codemasters
Genre : Simulation Tactical Shooter
Release date : 21 April 2011
Platform : PC, Xbox360, Playstation3
Score
Story 80
Gameplay 90
Grafis 95
Overall 95
Story 80
Gameplay 90
Grafis 95
Overall 95
Sumber : http://beritateknologi.com
Minggu, 25 Desember 2011
//
Label:
Game Corner
//
0
komentar
//
0 komentar to "Review Operation Flashpoint Red River, simulasi taktik militer dengan sedikit sentuhan unsur RPG."
Tentang Saya
- Indra Adriansyah
- Nama saya adalah Indra Adriansyah di lahirkan di Pangkalpinang, 12 Desember 1994,sekarang saya sedang melanjutan S1 saya di STMIK ATMA LUHUR Pangkalpinang, cita - cita ingin menjadi seorang Programmer. It's my live it's my style
Kategori
- Game Corner (39)
- Otomotif (1)
- Tutorial (3)
Blog Archive
-
▼
2011
(41)
-
▼
Desember
(7)
- Review Operation Flashpoint Red River, simulasi ta...
- Review World of Tank, game online dengan konsep ga...
- Review Faery : The Legend of Avalon, dengan sistem...
- Review Battle vs Chess, tidak hanya sekedar permai...
- Review DEAD SPACE 2, Teror menakutkan kembali berl...
- Review Saint Row The Third, Lebih Gila & Menyenangkan
- (Review) Call of Duty 4 Modern Warfare 3, Game Per...
-
▼
Desember
(7)
Posting Komentar