Pernahkah anda memainkan game Dead Space ? jika iya, anda harus mencoba sekuel kedua, yang juga mengikuti jejak kesuksesan Dead Space pertama. Bagi yang belum tahu, Dead Space merupakan sebuah game survival horor dengan pandangan orang ketiga yang menantang pemain untuk survive dari teror menakutkan atas alien atau yang disebut Necromorph yang telah menginvansi pesawat antariksa Isihmura. Nah, bagaimanakah perkembangan pada sekuel keduanya ? yuk kita simak review dibawah ini.
Story
Cerita pada sekuel ini berseting 3 tahun setelah ending game pertama (Isaac Clarke berhasil lolos dari pesawat antariksa Ishimura dan dia pingsan dalam Pod penyelamat). Saat Isaac terbangun, dia sudah berada disebuah rumah sakit kota metropolis Sprawl di planet Titan dan belum sempat untuk memulihkan ingatannya, sudah terjadi kekacauan besar, dimana Necromorph menyerbu seluruh penghuni rumah sakit. Dan pada saat itu juga, kita kembali memerankan Isaac Clarke untuk berusaha meloloskan diri dari serangan Necromorph tanpa dibekali senjata. Good job untuk awal permainan yang sangat mengejutkan dan sudah membuat adrenalin pemain merinding dan terus berlanjut disepanjang permainan.
Disamping itu juga, adegan dalam permainan yang dikemas dalam style film Hollywood terlihat keren dan bikin takut. Seperti saat kita menelusuri lorong dan melihat seorang prajurit di ujung lorong yang ditarik oleh Necromorph ke atas langit lorong, kemudian terdengar suara siksaan dan jeritan hingga akhirnya potongan tubuh prajurit yang sudah tidak utuh lagi dijatuhkan tepat dihadapan kita. Hal ini cukup membuat kita takut untuk melangkahkan kaki ke ruang berikutnya yang kita tidak tahu akan ada apa disana lagi.
Cerita pada sekuel ini berseting 3 tahun setelah ending game pertama (Isaac Clarke berhasil lolos dari pesawat antariksa Ishimura dan dia pingsan dalam Pod penyelamat). Saat Isaac terbangun, dia sudah berada disebuah rumah sakit kota metropolis Sprawl di planet Titan dan belum sempat untuk memulihkan ingatannya, sudah terjadi kekacauan besar, dimana Necromorph menyerbu seluruh penghuni rumah sakit. Dan pada saat itu juga, kita kembali memerankan Isaac Clarke untuk berusaha meloloskan diri dari serangan Necromorph tanpa dibekali senjata. Good job untuk awal permainan yang sangat mengejutkan dan sudah membuat adrenalin pemain merinding dan terus berlanjut disepanjang permainan.
Disamping itu juga, adegan dalam permainan yang dikemas dalam style film Hollywood terlihat keren dan bikin takut. Seperti saat kita menelusuri lorong dan melihat seorang prajurit di ujung lorong yang ditarik oleh Necromorph ke atas langit lorong, kemudian terdengar suara siksaan dan jeritan hingga akhirnya potongan tubuh prajurit yang sudah tidak utuh lagi dijatuhkan tepat dihadapan kita. Hal ini cukup membuat kita takut untuk melangkahkan kaki ke ruang berikutnya yang kita tidak tahu akan ada apa disana lagi.
Gameplay
Dalam game ini kita dapat memilih 5 tingkat kesulitan permainan, yakni kasual, normal, survivalist, zealot, hingga Hardcore mode yang akan terbuka jika kita telah berhasil menyelesaikan game ini. Pada Hardcore mode akan menantang pemain untuk merasakan ketakutan yang luar biasa, dengan menghadirkan Necromorph yang jauh lebih lincah dan kuat, suplai amunisi senjata yang sangat terbatas, dan save permainan yang hanya diberikan sebanyak 3 kali saja. Tertantang untuk mencoba ?
Dalam game ini kita dapat memilih 5 tingkat kesulitan permainan, yakni kasual, normal, survivalist, zealot, hingga Hardcore mode yang akan terbuka jika kita telah berhasil menyelesaikan game ini. Pada Hardcore mode akan menantang pemain untuk merasakan ketakutan yang luar biasa, dengan menghadirkan Necromorph yang jauh lebih lincah dan kuat, suplai amunisi senjata yang sangat terbatas, dan save permainan yang hanya diberikan sebanyak 3 kali saja. Tertantang untuk mencoba ?
Dengan masih mempertahankan style gameplay seperti game terdahulunya. Dimana kita diharuskan bergerak dari satu point ke point berikutnya sambil berusaha mempertahankan hidup dari serangan brutal Necromorph disepanjang permainan yang juga dihiasi teror horor yang dapat membuat adrenalin pemain meningkat. Dan ini berhasil menciptakan ketakutan dan keasikan tersendiri bagi pemainnya. Misalnya saat kita melewati mayat Necromorph yang tergeletak tidak berdaya dan secara tiba-tiba Necromorph tersebut bangkit dan menerkam kita. Sungguh membuat jantung saya hampir meloncat dan kemunculan alien yang mendadak seperti ini bakal kita temui disepanjang permainan tanpa kita duga sama sekali.
Pada sekuel kedua, kita masih akan berhadapan dengan beberapa Necromorph dari sekuel pertama dan tentu saja bakal ada Necromorph baru yang jauh lebih ganas, diantaranya ada mutant anak kecil yang datang bergerombolan dan akan mengerumuni kamu, musuh ini cukup mudah dimatikan tapi jumlahnya sangat banyak dan lincah. Kemudian ada juga jenis Necromorph yang bergerilya dalam menyerang kita. Mereka akan bersembunyi dan disaat kita lengah, mereka akan menerkam kita dengan ganas.
Kita juga akan menemukan beberapa jenis senjata baru disamping dari senjata lama yang terdapat pada game pertama. Kemudian kita juga dapat meningkatkan kekuatan senjata yang kita miliki pada Bench dengan menukarkan Power Node yang kita kumpulkan disepanjang permainan, misalnya meningkatkan kekuatan serangan senjata Contact Beam untuk menciptakan serangan area disekitar kita. Atau kita dapat fokus untuk meningkatkan kemampuan armor rig karakter dan juga modul stasis. Salahsatu fitur baru yang terdapat pada sekuel ini dalam menghabisi Necromorph dalam jumlah banyak adalah meledakan jendela yang terdapat pada ruangan tertentu untuk membuat gerombolan Necromorph terhisap keluar angkasa. Hal ini cukup mengasikan dan kita harus sigap untuk menembak switch penutupnya atau kita sendiri yang ikut jadi korban.
Kita juga dapat mengunakan gadget kinesis yang terpasang pada tangan kirinya yang dapat berfungsi untuk mengangkat benda atau objek dan melemparkannya, sehingga gadget ini dapat dijadikan sebagai senjata. Seperti contoh mengangkat tiang besi dan menancapkannya pada Necromorph sehingga mayatnya mengantung di dinding. Cukup mengasikan saat menombakin mereka ke dinding. Kemudian kita juga dapat mempergunakannya untuk menyelesaikan beberapa puzzle disepanjang permainan. Disamping itu, kita juga dapat mengunakan modul Stasis untuk memperlambat gerakan Necromorph agar memudahkan kita untuk menembaknya dan kita juga dapat mempergunakannya dalam menyelesaikan beberapa puzzle yang kita temukan, seperti memperlambat pintu sehingga kita dapat melewatinya.
Kali ini selain dapat melacak lokasi objektif. kini locator juga dapat melacak posisi Save Station, Store, dan Bench terdekat yang garisnya akan dibedakan dengan beberapa warna untuk mempermudah kita mencari tempat tujuan, seperti lokasi objektif dengan garis berwarna biru, Store dengan garis berwarna kuning, dan Save Station dengan garis berwarna hijau.
Graphic
Pada sekuel kedua ini tidak terlihat peningkatan yang cukup drastis dalam hal grafis. Texture, efek pencahayaan dan bayangan memang terlihat lebih dinamis dibandingkan sekuel pertama serta animasi karakter terlihat lebih mantap. Disamping dari kemewahan grafis yang disebutkan diatas, game ini juga tidak luput dari beberapa kekurangan kecil, tapi hal itu tidak mengurangi penilaian bagus untuk grafis game ini.
Untuk aspek sound dalam game ini mengalami peningkatan dengan tokoh utama game ini yang sudah dapat bersuara dan melakukan percakapan dengan beberapa karakter lain. Suara akting saat ketakutan terekspresikan dengan bagus dan efek suara latar juga menambah kesan horor yang lebih mendalam, seperti saat kita sedang menelusuri ruangan yang sepi kemudian mendadak muncul suara keras dari monitor yang hidup, suara air mengalir mendadak, atau hembusan gas dari pipa yang bocor terdengar dengan sangat baik dan sungguh membuat kaget saat bermain sendirian didalam kamar pada malam hari.
Overall
Sekuel kedua dari Visceral berhasil menciptakan atmosfir menyeramkan disepanjang permainan. Bahkan lebih menyeramkan dari sekuel pertama dan game Resident Evil yang horornya terkesan sangat jarang. Saya berpendapat game ini patut mendapatkan predikat game berjenis survival horor terbaik.
Sekuel kedua dari Visceral berhasil menciptakan atmosfir menyeramkan disepanjang permainan. Bahkan lebih menyeramkan dari sekuel pertama dan game Resident Evil yang horornya terkesan sangat jarang. Saya berpendapat game ini patut mendapatkan predikat game berjenis survival horor terbaik.
Sumber : http://beritateknologi.com
Minggu, 25 Desember 2011
//
Label:
Game Corner
//
0
komentar
//
0 komentar to "Review DEAD SPACE 2, Teror menakutkan kembali berlanjut."
Tentang Saya
- Indra Adriansyah
- Nama saya adalah Indra Adriansyah di lahirkan di Pangkalpinang, 12 Desember 1994,sekarang saya sedang melanjutan S1 saya di STMIK ATMA LUHUR Pangkalpinang, cita - cita ingin menjadi seorang Programmer. It's my live it's my style
Kategori
- Game Corner (39)
- Otomotif (1)
- Tutorial (3)
Blog Archive
-
▼
2011
(41)
-
▼
Desember
(7)
- Review Operation Flashpoint Red River, simulasi ta...
- Review World of Tank, game online dengan konsep ga...
- Review Faery : The Legend of Avalon, dengan sistem...
- Review Battle vs Chess, tidak hanya sekedar permai...
- Review DEAD SPACE 2, Teror menakutkan kembali berl...
- Review Saint Row The Third, Lebih Gila & Menyenangkan
- (Review) Call of Duty 4 Modern Warfare 3, Game Per...
-
▼
Desember
(7)
Posting Komentar